Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) mengatakan adanya pandemi ditambah berlakunya kembali PSBB di Jakarta, memberikan dampak beragam pada industri logistik.
Ketua Umum Asperindo, M. Feriadi mengatakan, pertumbuhan bisnis hanya terjadi bagi perusahaan dengan segmen customer to customer (C to C) dan business to customer (B to C). Sementara kondisi pandemi ini akan menyulitkan bagi model bisnis layanan business to business (B to B) untuk meraih kinerja yang lebih baik.
“Setiap perusahaan kondisinya berbeda. Mereka yang basis bisnisnya B2C dan C2C kemungkinan ada kenaikan. Tetapi yang berbasis B2B kemungkinan tidak mengingat banyak kantor yang aktivitas berkurang,” ungkap Feriadi kepada kumparan, Selasa (22/9).
Feriadi mencontohkan perusahaan yang ia pimpin misalnya, PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) tetap mengalami pertumbuhan meski tidak signifikan. Sebab JNE juga kehilangan pasar yang berasal dari korporasi. Pasalnya sektor korporasi mengalami penurunan produksi akibat aktivitas yang terbatas dan berkurang selama masa pandemi dan PSBB.
“Peningkatan kalau di JNE ada tapi tidak signifikan,” ujarnya. Adapun peningkatan tersebut didorong karena selama masa PSBB orang cenderung lebih banyak melakukan belanja online sehingga turut berimbas pada layanan logistik.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://kumparan.com/kumparanbisnis/asperindo-bisnis-logistik-tetap-tumbuh-saat-pandemi-meski-tidak-signifkan-1uFSHBBjDQR/full
Salam,
Divisi Informasi