KUALA TANJUNG – PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum berencana mengembangkan pelabuhan di Kuala Tanjung untuk mengantisipasi peningkatan kapasitas produksi aluminium dan produk hilir. Perusahaan menyiapkan investasi sekitar USD60 juta atau sekitar Rp810 miliar untuk pengembangan pelabuhan tersebut.
“Pengembangan pelabuhan diharapkan dapat dimulai pada semester II/2018 dengan investasi yang sudah kita siapkan,” ujar Direktur Inalum Carry F Mumbunan di Kuala Tanjung, Selasa (5/12/2017).
Dia menjelaskan, peningkatan kapasitas produksi juga akan didukung oleh Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 2X350 megawatt (MW) yang kini tengah dalam proses kajian pembangunan. “Saat ini Inalum memiliki dua dermaga yaitu dermaga A dengan luas 3.800 meter persegi dan dermaga B yang menjorok ke laut sepanjang 2,5 kilometer,” katanya.
Nantinya, kedua dermaga ini menjadi tempat mendatangkan berbagai kebutuhan pabrik Inalum seperti bahan baku calcined petroleum coke (CPC) yang didatangkan dari Timur Tengah dan Coal Tar Pitch (CTP) atau bahan untuk proses elektrolisis dalam tungku reduksi pabrik aluminium yang diimpor dari China dan India.
General Umum Inalum Iswadi YS mengatakan pengembangan pelabuhan juga sejalan dengan tingginya barang curah yang masuk untuk keperluan operasional pabrik. Dalam setahun, kata dia, Inalum mendatangkan bahan bakar solar sebanyak 1,2 juta kiloliter (kl), mengimpor alumina sebanyak 450-540 metrik ton dan 1,4 juta ton batu bara.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi