Bisnis.com, JAKARTA-PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II berjanji akan mengecek kondisi lapangan terkait informasi banyaknya peti kemas impor yang sudah clearance kepabeanan atau mengantongi surat perintah pengeluaran barang (SPPB) tetapi dibiarkan mengendap terlalu lama di Terminal Peti Kemas Koja, Pelabuhan Tanjung Priok.
“Saya akan cek lapangan bagaimana kondisi sebenarnya terkait data itu. Namun, kalau merujuk angka dwelling time rata-rata di empat terminal peti kemas di Priok pada Oktober 2016 adalah 2,21 hari,” ujar Direktur Operasi dan Sistem Informasi Pelindo II Prasetiadi kepada Bisnis, Rabu (9/11/2016).
Keempat terminal yang melayani ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok yang dimaksud yakni Jakarta International Container Terminal (JICT), Terminal Peti Kemas Koja, Terminal Mustika Alam Lestari (MAL), dan Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok.
Prasetiadi mengatakan hal itu merespons beredarnya data pengeluaran barang impor di TPK Koja selama 2016. Dalam data tersebut, terdapat ribuan barang impor yang sudah SPBB tidak segera dikeluarkan pemiliknya bahkan dibiarkan mengendap di lini satu pelabuhan hingga rata-rata 4-10 hari.
Ketua Forum Pengusaha Depo Kontener Indonesia (Fordeki) Pelabuhan Tanjung Priok Syamsul Hadi mengatakan pembiaran terhadap peti kemas yang sudah SPPB itu menyebabkan dwelling time di Priok sulit untuk ditekan di bawah tiga hari.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://industri.bisnis.com/read/20161109/98/600648/banyak-peti-kemas-mengendap-pelindo-ii-kroscek-ke-tpk-koja
Salam,
Divisi Informasi