jpnn.com, PONTIANAK – Bea Cukai Pontianak berkoordinasi dengan PT Pelindo II/Indonesia Port Corporation (IPC) dan kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). Koordinasi tersebut guna penempatan Bea Cukai di Terminal Kijing untuk menunjang kegiatan ekspor-impor.
Menurut Kepala Kantor Bea Cukai Pontianak, Achmat Wahyudi, Terminal Kijing di Mempawah Kalimantan, yang merupakan bagian dari pengembangan Pelabuhan Pontianak yang kapasitas dan luasnya sudah terbatas, akan menjadi pelabuhan berstandar internasional dan menjadi salah satu dari tujuh hub utama di Indonesia.
Terminal Kijing merupakan Proyek Strategis Nasional Pertama di Indonesia yang direncanakan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo yang berada di Kalimantan Barat tepatnya di Kabupaten Mempawah, Kecamatan Sungai Kunyit, yang dapat diakses kurang lebih tiga jam perjalanan darat dari Kota Pontianak.
“Sebagai salah satu pelabuhan hub, nantinya Terminal Kijing akan menjadi gerbang utama ekspor/impor barang dari dan ke Kalimantan. Di sinilah peran Bea Cukai, yaitu melayani dan mengawasi kegiatan impor dan ekspor,” kata Achmat, saat menghadiri acara Penyandaran Pertama Kapal KM SC. Golden Fortune LX bendera Indonesia di terminal baru Kijing, Pelabuhan Pontianak, pada Minggu (27/8) lalu.
“Pembangunan Terminal Kijing dibutuhkan untuk memastikan penguatan sektor ekonomi, karena terminal ini akan jadi pelabuhan modern terbesar di Kalimantan. Berkenaan dengan hal tersebut, Bea Cukai Pontianak siap memberikan kinerja yang terbaik untuk masyarakat,” lanjutnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.jpnn.com/news/bea-cukai-proyeksikan-pos-baru-di-terminal-baru-kijing
Salam,
Divisi Informasi