Bisnis.com, JAKARTA – Pengusaha dan operator depo peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok yang tergabung dalam forum pengusaha depo kontainer di Indonesia (Fordeki) berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam menciptakan kelancaran arus barang, menekan dwelling time dan biaya logistik.
Ketua Umum Fordeki, Syamsul Hadi mengatakan untuk mendukung dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok tersebut, perusahaan/operator depo anggota Fordeki sudah menyiapkan depo back up area seluas kurang lebih 15 Ha di daerah Marunda dan Cakung Cilincing untuk menampung relokasi peti kemas yang sudah clearance pabean/SPPB atau longstay dari pelabuhan Priok.
“Kesiapan depo sebagai buffer area tersebut juga dilengkapi dengan segala fasilitas pendukungnya meliputi sistem yang terintegerasi, armada pengangkut yang resmi dan terdaftar dan sistem keamanan,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (11/10/2017).
Syamsul menyebutkan mencakup juga asuransi barang sejak kontainer keluar dari terminal lini satu pelabuhan hingga keluar dari depo anggota Fordeki, serta menggunakan alat pengamanan elektronik atau e-seal dalam proses relokasi.
Adapun yang menyangkut busines to busines kegiatan relokasi peti kemas, mengacu pada tarif relokasi kontainer long stay yang sudah mengantongi SPPB di mana kesepakatan tarifnya telah ditandatangani oleh asosiasi terkait di pelabuhan Priok serta diketahui oleh Otoritas Pelabuhan selaku regulator.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi