JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri Indonesia meminta presiden terpilih memiliki keberpihakan kepada industri transportasi dan logistik nasional yang kini biayanya masih mahal dibandingkan dengan negara lain di Asean.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Logistik dan Bendahara Carmelita Hartoto mengatakan selama ini calon presiden (capres) dan calon legislator yang akan bertarung pada pemilihan umum (Pemilu) belum menunjukkan keberpihakan terhadap pengembangan moda transportasi. Padahal, menurutnya, transportasi merupakan urat nadi sekaligus tulang punggung bagi pertumbuhan perekonomian nasional.
Saat ini, dia menuturkan sektor transportasi dan logistik nasinal memiliki banyak masalah yang belum terselesaikan seperti besaran bunga bank yang tingginya biaya jasa kepelabuhanan.
BELUM KONSISTEN
Sementara itu, Ketua Komisi Tetap Kadin Bidang Komoditas dan Infrastruktur Asmary Herry menambahkan selama ini konsep pengembangan transportasi dan logistik nasional seperti Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) sudah cukup baik.
Hanya saja, lanjutnya, pemerintah belum mampu berlaku konsisten dalam mengeksekusi kedua konsep tersebut dengan optimal pada tatanan di lapangan.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, 1 April 2014