Jakarta – Industri perikanan di Indonesia Timur memegang peran penting bagi perikanan Indonesia. Sekitar 60% sumberdaya ikan ada di perairan Indonesia Timur. Selain itu, perikanan skala kecil mendominasi usaha perikanan di wilayah ini, koperasi telah memberikan peran penting bagi pemberdayaan perikanan skala kecil.
Untuk itu, wilayah Indonesia Timur memiliki posisi strategis untuk pengembangan perikanan skala kecil, dengan penguatan sosial ekonomi menjadi fokus penting.
Ketua FK2PT Agus Suherman mengatakan wilayah pengelolaan perikanan (WPP) khususnya 714 Laut Banda sampai 718 Samudera Pasifik telah dikenal sebagai lumbung tuna khususnya cakalang dan tuna sirip kuning (yellowfin).
Perikanan skala kecil khususnya di wilayah timur juga sangat didukung adanya keberadaan koperasi perikanan sebagai wujud dari ekonomi yang berpihak kepada masyarakat.
Namun di sisi lain, Agus mengutarakan terdapat salah satu kelemahan daya saing dari produk perikanan Indonesia dari wilayah timur, yaitu masalah biaya logistik yang masih tinggi.
“Upaya-upaya sinergitas BUMN dan koperasi perikanan perlu dicarikan solusi. Bisa jadi, pemerintah dapat menugaskan, misalnya BUMN Cluster Pangan seperti Perum Perindo, PT Perikanan Nusantara, PT Bhanda Ghara Reksa (BGR Logistik) membuka simpul-simpul jalur distribusi produk perikanan melalui tol laut perikanan,” usul Agus.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5094255/biaya-logistik-mahal-potensi-laut-di-indonesia-timur-sulit-digeber/2
Salam,
Divisi Informasi