JAKARTA-Penurunan tarif angkutan tidak akan banyak berpengaruh terhadap biaya logistik nasional,mengingat biaya transportasi hanya menyumbang sekitar 25%-30% dari total distribusi barang. Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), mengatakan pengusaha truk akan menyesuaikan besaran tarif pengiriman barang seiring dengan penurunan harga BBM jenis Premium menjadi Rp6.600 per liter dan Solar menjadi Rp6.400 per liter.
Chairman Supply Chain Indonesia Setijadi mengatakan perubahan harga BBM akan berkontribusi signifikan terhadap biaya dan tarif transportasi, karena biaya BBM merupakan komponen terbesar biaya transportasi. Untuk transportasi jalan, biaya BBM sekitar 29%-32% dari total biaya operasional truk.
Persentase tersebut bisa berbeda-beda tergantung beberapa jenis dan bobot barang atau komoditas. Perubahan harga BBM, imbuhnya, menjadi pertimbangan utama penyesuaian tarif transportasi yang dilakukan dengan negosiasi dan penyusunan kontrak baru antara perusahaan transportasi dan pemilik barang.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 20 Januari 2015