Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat ekspor hasil perikanan pada Mei 2019 mengalami penurunan yang signifikan untuk komoditas kepiting bakau hidup, rajungan, dan lobster. Kepala Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu (KIPM) Makassar, Sitti Chadidjah, mengatakan penurunan ini disebabkan naiknya biaya logistik.
“Untuk komoditi kepiting dan rajungan terlihat bahwa volume ekspor 2019 menurun bila dibandingkan dengan volume ekspor 2018. Hal ini ditenggarai karena kenaikan biaya logistik,” kata Sitti seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (21/6).
Menurut data Balai Besar KIPM Makassar, ekspor kepiting bakau hidup pada Mei 2019 mencapai 199.343 ekor atau turun 50,7% dibandingkan Mei 2018 lalu sebesar 404.380 ekor. Sementara, jumlah ekspor rajungan sebesar 364.959 kg atau turun 5,5% dari 386.268 kg.
Kemudian untuk ekspor lobster mati turun sebesar 29,1% dari 4.038 kg menjadi 2.862 kg. Sitti menilai, penurunan ekspor ketiga komoditas itu juga disebabkan oleh kenaikan biaya logistik.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://katadata.co.id/berita/2019/06/21/biaya-logistik-naik-ekspor-hasil-perikanan-sulsel-turun-signifikan
Salam,
Divisi Informasi