Jakarta – Kinerja industri logistik nasional saat ini terkendala sejumlah permasalah mulai dari infrastruktur hingga kompetensi sumber daya manusia (SDM). Permasalahan tersebut menyebabkan tingginya biaya logistik di dalam negeri.
Diperkirakan, biaya logistik di dalam negeri saat ini mencapai 23,5 persen dari produk domestik bruto (PDB). Bahkan, biaya logistik di Indonesia disebut termahal di dunia.
“Kita ingin kurangi biaya itu. Salah satu caranya melalui penguatan SDM,” ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Haris Munandar, dalam saat mewisuda 500 lulusan APP Politeknik Jakarta, di Jakarta, Rabu (28/11).
Sebagai bentuk keseriusannya, Kemenperin pada 2019 mengalokasikan anggaran sekitar 1,7 triliun rupiah untuk pendidikan dan pelatihan vokasi. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dari 2018 sekitar 800 miliar rupiah.
Khusus untuk logistik, Kemenperin memperkuat pendidikan dan pelatihan vokasi bagi industri logistik dengan menetapkan APP Politeknik Jakarta sebagai satu-satunya akademi yang fokus pada pendidikan logistik. Lulusannya akan diarahkan untuk bekerja pada industri logistik nasional.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi
#SCIuntukLogistikIndonesiaLebihBaik