Ketersediaan infrastruktur logistik yang memadai akan menopang perdagangan bebas di era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Infrastruktur tersebut penting karena peredaran barang antarnegara akan kian meningkat.
Sekretaris Utama Bidang Perdagangan dan Ekonomi Delegasi Uni Eropa (UE) untuk Indonesia, Brunei, dan ASEAN Mikael Sami, Kamis (18/12), di Jakarta, mengatakan, Indonesia merupakan pasar terbesar bagi negara-negara lain. Namun, di sisi lain, Indonesia diminati negara lain yang ingin berinvestasi.
“Investasi di Indonesia akan semakin tumbuh jika infrastrukturnya, terutama untuk jalur logistik, diperbaiki. Kalau tidak, Indonesia bisa kalah bersaing dengan negara-negara lain di Asia Tenggara,” kata Sami.
Menurut Sami, UE terus mendorong investor untuk mengembangkan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia. Artinya setiap perusahaan Eropa yang berinvestasi tidak boleh hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar.
“Kami meminta mereka membuat Indonesia sebagai negara pengekspor. Kami juga mendorong mereka menciptakan lapangan kerja baru, mencetak tenaga terampil, dan mengedepankan keberpihakan pada lingkungan,” ujarnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak 19 Desember 2014