RMco.id Rakyat Merdeka – Pemerintah berencana mempercepat merger Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pelabuhan, yakni PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo I, II, II dan IV. Langkah itu diyakini bisa menurunkan biaya logistik.
Masing-masing Pelindo sudah sepakat, merger sebagai jalan terbaik dibanding holding. Aksi korporasi ini diharapkan bisa menyediakan pelayanan yang efisien dan biaya rendah. Apalagi, pelabuhan adalah pusat kegiatan ekonomi logistik produk ekspor impor yang strategis.
“Solusi dari problem ini adalah merger, bukan holding. Setelah itu nanti akan dibentuk lagi klaster service pelabuhan. Misalkan, peti kemas akan dikontrol dengan resources yang sama,” ungkap Direktur Utama Pelindo II atau Indonesia Port Corporations (IPC) Arif Suhartono dalam acara virtual, kemarin.
Menurutnya, rencana merger dijalankan karena 80 persen pelanggan peti kemas pelabuhan adalah perusahaan atau individu yang sama. Untuk itu, akan lebih mudah jika seluruh pelabuhan dari ujung ke ujung punya standarisasi, account manager, dan servis yang sama.
“Pada dasarnya, Pelindo II sangat mendukung proses merger karena dapat mewujudkan cost yang lebih rendah. Merger juga memudahkan visibility perusahaan,” kata Arif.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://rmco.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/61320/bisa-tekan-biaya-logistik-pemerintah-kebut-merger-bumn-sektor-pelabuhan
Salam,
Divisi Informasi