Bisnis jasa pengiriman menuai berkah selama periode menjelang Lebaran. Omzet pengiriman berpotensi meningkat 20%-30% dibanding bulan biasa.
Pengusaha jasa pengiriman ekspres mengatakan tak terpengaruh dari kebijakan pemerintah menetapkan cuti bersama Lebaran pada 10 hingga 20 Juni 2018 mendatang. Pasalnya, beberapa penguna jasa pengiriman saat ini umumnya berasal dari sektor usaha rumahan dan Usaha Kecil Menengah (UKM) sehingga cukup fleksibel dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Ketua Asosiasi Jasa Pengiriman Ekspress Indonesia (Asperindo) Mohamad Feriadi mengatakan libur panjang Lebaran merupakan berkah bagi bisnis jasa pengiriman, seiring dengan maraknya transaksi belanja online (e-commerce) belakangan ini. “Banyak dari costumer kami, merchant e-commerce dari kalangan individu sehingga cukup fleksibel dalam menjalankan bisnisnya,” ujar Feriadi kepada Katadata, Selasa (24/4).
Dia pun mengaku, sejak trend e-commerce berkembang, bisnis jasa pengiriman kerap menuai berkah. Selama periode menjelang Lebaran, omzet bisnis pengiriman bisa meningkat sebesar 20%-30% dibandingkan bulan biasa. “Banyak aktivitas pengiriman barang, bisa dari e-commerce atau perorangan yang ingin memberi hantaran bagi keluarga,” katanya.
Untuk mengantisipasi permintaan pengiriman menjelang atau selama periode libur lebaran, beberapa perusahaan pengiriman ekspres seperti JNE bahkan tetap beroperasi seperti biasa dan telah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan sistem piket.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://katadata.co.id/berita/ 2018/04/24/bisnis-jasa- pengiriman-tuai-berkah-di- libur-panjang-lebaran
Salam,
Divisi Informasi