JAKARTA-Para pelaku usaha di sektor pos dan jasa pengiriman ekspres bakal menaikan tarif layanan untuk mengantisipasi situasi perekonomian pascapelantikan presiden baru.
Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Budi Paryanta mengatakan mayoritas anggota asosiasi tersebut bersiap menaikkan tarif layanan pos, logistik dan pengiriman ekspres.
Hal ini karena pemerintahan baru yang bakal terbentuk memberikan sinyal akan menaikkan harga BBM bersubsidi. “Rata-rata teman-teman menaikkan tarif sekitar 20% hingga 25%,” terangnya, kamis (4/9).
Menurutnya, bahan bakar menjadi elemen krusial dalam postur operasional perusahaan pengiriman ekspres dan pos dengan persentase hampir mencapai 50% sehingga jika terjadi perubahan harga, para pelaku usaha pasti segera melakukan penyesuaian. “Konsumen pasti akan terkena imbasnya. Itu tidak bisa dihindari lagi,” ujarnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 5 September 2014