TEMPO.CO, Jakarta – Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat perekonomian Indonesia pada 2017, yang diukur berdasarkan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku, mencapai Rp13.588 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp51,89 juta.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,07 persen, atau lebih tinggi dibanding pada 2016 yang tercatat 5,03 persen. Pertumbuhan tersebut didukung oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT), pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT), pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P), pembentukan modal tetap bruto (PMTB), serta ekspor barang dan jasa.
“Ekspor barang dan jasa menjadi komponen pertumbuhan tertinggi sebesar 9,09 persen,” kata Kepala BPS Suhariyanto di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin, 5 Februari 2018. Diikuti komponen PK-LNPRT sebesar 6,91 persen dan komponen PMTB sebesar 6,15 persen.
“Realisasi investasi riil jadi kuartal keempat juga naik 12,7 persen secara tahunan menjadi Rp 179,6 persen,” ujar Suhariyanto.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan, komponen PK-RT menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017, yakni sebesar 2,69 persen dan komponen PMTB sebesar 1,98 persen.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi