
Pemerataan infrastruktur digital masih menjadi tantangan besar dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di daerah perdesaan.
Keterbatasan konektivitas internet yang stabil menghambat berbagai sektor, termasuk inklusi keuangan, yang seharusnya bisa membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat yang belum memiliki akses ke layanan perbankan formal. Penelitian dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menunjukkan Indeks Masyarakat Digital Indonesia pada 2023 masih tergolong rendah, dengan skor rata-rata 43,18.
Walaupun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, kesenjangan digital masih sangat terasa di luar wilayah Jawa dan Sumatera, yang mana akses internet dan keterampilan digital masyarakat masih terbatas.
“Pemerataan infrastruktur digital sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Para pemangku kepentingan perlu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kesenjangan ini dan mencari cara untuk mengatasinya,” ujar Muhammad Nidhal, Peneliti dan Analis Kebijakan CIPS dalam siaran persnya kepada Marketeers, Selasa (18/3/2025).
Dalam penelitian terbaru CIPS, terdapat beberapa tantangan utama dalam pengembangan infrastruktur digital di Indonesia, di antaranya sistem teknologi informasi dan komunikasi (TIK), jaringan broadband, teknologi satelit internet, sistem komunikasi kabel laut, serta data center. Selain itu, rendahnya keterampilan digital masyarakat juga menjadi hambatan dalam memanfaatkan teknologi digital secara maksimal.
Sumber dan berita selengkapnya:
CIPS: Pemerataan Infrastruktur Digital Penting untuk Pertumbuhan Ekonomi
Salam,
Divisi Informasi
You must be logged in to post a comment.