JAKARTA – Pengusaha angkutan barang bersiap-siap menerima banyak pengajuan renegosiasi tarif angkutan dari pemakai jasa sebagai dampak depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Wakil Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Sugi Purnoto mengatakan perundingan kembali itu bisa menurunkan kesepakatan tarif eksisting sekitar 5%.
Ketua DPP Aptrindo Gemilang Tarigan menyatakan semua lini angkutan barang telah mengalami penurunan rata-rata 20% sejak awal tahun.
SERAPAN ANGGARAN
Sementara itu, pengusaha logistik mendesak pemerintah untuk merealisasikan proyek yang tertunda sehingga meningkatkan penyerapan anggaran negara baik di tingkat pusat maupun daerah.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki N. Hanafi mengatakan industri logistik terus mengalami penurunan terutama di sektor impor-ekspor.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 27 Agustus 2015