JAKARTA – Pengusaha logistik dan forwarder menderita kerugian Rp4 miliar – Rp5 miliar per hari menyusul kabut asap dari pembakaran hutan dan lahan di Sumatra Selatan dan Riau.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki N. Hanafi menyebutkan kerugian yang dialami pelaku logistik karena terhambatnya pengiriman barang, baik melalui darat maupun udara. Dia menilai arus barang yang sangat lamban pergerakannya adalah logistik yang dikirim melalui angkutan udara.
Selain itu, lanjutnya, dia mendapatkan keluhan dari pengusaha logistik di Singapura karena mengalami sejumlah penundaan jadwal pengiriman barang melalui udara.
Wakil Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Sugi Purnoto mengatakan truk terpaksa melaju di tengah kabut asap guna menjamin suplai kebutuhan pokok di Sumatra meski harus menanggung rugi akibat bertambahnya waktu tempuh pengiriman barang.
Selain itu, dampak tidak langsung akibat kabut asap adalah pengiriman ke beberapa daerah berkurang 15%-20%.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 18 September 2015