akarta, 22 Juni 2020 – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC mencatat arus (throughput) peti kemas periode Januari hingga Mei 2020 sebesar 2,8 juta TEUs. Meskipun angka ini turun 10,4 % jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019, penurunan ini tidak setajam angka penurunan impor secara nasional.
“IPC bersyukur karena dampak pandemi tidak menurunkan aktivitas dan produktivitas Pelabuhan sedalam beberapa sektor lainnya seperti oil & gas, transportasi dan pariwisata,” kata Direktur Utama IPC, Arif Suhartono, di Jakarta, Senin (22/6).
Mengutip data Badan Pusat Statistik, ekspor nasional pada bulan Mei 2020 tercatat 10,53 miliar USD. Angka ini turun 28,3 % dibandingkan Mei 2019. Sementara nilai impor turun 42,2 % dibandingkan Mei tahun lalu. Nilai impor bulan Mei 2020 sebesar 8,44 miliar USD.
Menurutnya, melambatnya aktivitas ekspor dan impor juga terjadi di hampir semua negara. China yang sempat menggeliat pada bulan April, kembali terkoreksi pada Mei kemarin. Selain dipengaruhi pandemi Covid-19, angka bulan Juni ini juga merupakan imbas dari melambatnya aktivitas ekspor-impor, seminggu menjelang dan setelah Hari Raya Idul Fitri. Meski demikian, Arif masih optimistis situasi ini berangsur membaik dalam bulan-bulan mendatang. Setidaknya, arus peti kemas akan meningkat pasca Lebaran, sebagaimana siklus tahun-tahun sebelumnya.
“Penurunan throughput saat Hari Raya hampir terjadi setiap tahun. Kami berharap pada Juni ini terjadi rebound (peningkatan kembali) arus peti kemas, walaupun dampak pandemi masih akan terasa,” jelas Arif.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://pressrelease.kontan.co.id/release/dampak-pandemi-masih-terasa-ipc-lihat-peluang-kenaikan-pasar-warehouse
Salam,
Divisi Informasi