TERNATE (BeritaTrans.com) – Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Ghani Kasuba menilai pelayanan tol laut di wilayahnya sangat tidak efektif.
Pasalnya, dari sisi waktu operasional terlalu lama, dimana satu kali operasi membutuhkan waktu hingga 23 hari, sementara kapal kompetitor bisnis hanya butuh tujuh hari atau satu minggu.
“Kehadiran kapal tol laut ini, dengan harapan menekan tingkat harga di daerah. Tapi, kalau waktu kedatangannya mencapai 23 hari, maka sama saja. Tidak ada manfaatnya,” kata Gubernur saat ditemui di Kantor DPRD Malut, Jumat (25/8/2018) sebagaimana dilansir dari Malut Post (Jawa Pos Group).
Gubernur mengatakan, tol laut merupakan kebijakan presiden dengan maksud menyamakan harga kebutuhan masyarakat di Pulau Jawa dengan pulau di luar Jawa. Namun kenyataanya, selama ini harga barang tetap seperti sebelum adanya kebijakan tol laut.
Dia mengatakan akan menyampaikan masalah ini ke Menko Kemaritiman agar ada perhatian yang baik. “Memang ini kebijakan presiden dan masalahnya ada di Kementerian Perhubungan. Tapi, bagi saya lebih baik disampaikan ke Menko Kemaritiman, sebab semua masalah yang lebih paham dan cepat responnya ada di Menko Maritim karena dia mengatur semua hal,” katanya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi