JAKARTA — Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia memprediksikan biaya logistik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) bisa turun menjadi 20% dari kini 23,5% seiring dengan digitalisasi layanan.
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan era baru itu akan mengubah wajah indonesia di bidang logistik dalam beberapa tahun ke depan. Dia menegaskan kemudahan dalam proses dokumen atau pergudangan akan paling banyak terjadi di era digital.
“Dampaknya pasti akan besar,” katanya di Jakarta, Rabu (112/9). Oleh karena itu, dia menuntut aktivitas transportasi dan logistik menyesuaikan perkembangan teknologi yang serba cepat dan canggih.
Hal ini sejalan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 dengan aktivitas transportasi dan logistik sudah mulai beralih kepada sistem otomatisasi, teknologi Artificial Intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT).
Secara bertahap, menurutnya, mata rantai pasok (supply chain) dan logistik di Indonesia sudah akan bergerak pada era Revolusi Industri 4.0. Namun, Yukki menyarankan kehati-kehatian dalam menyambut era digital itu terutama yang berkaitan dengan big data
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia edisi cetak Kamis, 13 September 2018
Salam,
Divisi Informasi