Bisnis.com, JAKARTA – Komisi V DPR meminta agar subsidi terhadap program Tol Laut dievaluasi untuk memastikan efektivitas.
Anggota Komisi V, Jhoni Allen Marbun, menyoroti program angkutan laut ternak yang tidak efisien karena kapal kerap kosong saat kembali dari Jakarta ke sentra produksi ternak, yakni Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Inefisiensi itu sangat disayangkan, lebih-lebih karena disubsidi.
Menurut anggota Fraksi Parta Demokrat itu, lebih baik sapi bakalan asal Nusa Tenggara Timur dipotong di daerah asalnya, lalu dagingnya dibawa ke Jawa menggunakan kapal dengan kontainer berpendingin. Langkah itu juga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat di sentra produksi ternak.
“Sehingga, angkutan barang umum yang dipakai, bukan angkutan ternak. Kalau kapal ternak, baliknya bawa apa?” ujarnya dalam rapat kerja Komisi V dengan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Selasa (18/6/2019).
Jhoni juga meminta Kemenhub menyampaikan data jenis barang yang selama ini diangkut oleh kapal Tol Laut dan seberapa efektif menekan disparitas harga antara wilayah Indonesia timur dan barat.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190619/98/935330/dinilai-tidak-efisien-dpr-belum-setujui-kelanjutan-program-tol-laut
Salam,
Divisi Informasi