JAKARTA, KOMPAS – Dalam upaya menunjang distribusi logistik nasional dan mempercepat waktu tunggu di pelabuhan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan akan membangun dermaga baru di Marunda, Jakarta Utara. Nota kesepahaman antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan tentang pengembangan dan pembangunan pelabuhan di wilayah DKI Jakarta ditandatangani Kamis (14/8), di Balai Kota.
Gubernur DKI Jakarta, yang juga presiden terpiih, Joko Widodo mengatakan, manajemen distribusi logistik nasional perlu diperbaiki supaya tidak terjadi perbedaan harga yang sangat besar antardaerah.
Pembangunan dermaga baru di Marunda menjadi salah satu cara memperbaiki manajemen distribusi logistik tersebut. Jokowi mencontohkan, kapal sering mengantre lama di pelabuhan Merak-Bakauheni untuk melakukan bongkar muat.
Jokowi menilai laut menjadi kekuatan Indonesia sehingga pembangunannya harus diutamakan. Menurut dia, sudah jelas bahwa perbaikan bidang maritim di Indonesia sangat mendesak.
Berkurang 30 persen
Direktur Utama PT KBN Satar Taba menjelaskan, dermaga Tanjung Priok sudah sangat padat. Waktu tunggu kapal untuk bongkar muat juga lama. Belum lagi kemacetan lalu lintas dari dan menuju pelabuhan, terutama di jalan raya pantai utara Jawa. Hal ini mengakibatkan banyak truk kontainer yang melintas sehingga menyebabkan ekonomi biaya tinggi.
“Dermaga di Marunda bisa digunakan untuk coastal shipping dan dermaga penumpang umum. Dermaga ini diharapkan bisa mengurangi beban distribusi logistik sebanyaj 30-40 persen. Beban jalan akibat truk yang lewat juga bisa dikurangi,” katanya.
Jenuh
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R Mamahit mengatakan, saat ini 60 persen peti kemas di Indonesia berada di Tanjung Priok sehingga pelabuhan itu sudah jenuh.
Dengan pengembangan dermaga baru di Marunda, waktu tunggu kapal bisa dikurangi dan distribusi barang menjadi semakin cepat karena tidak bertumpu di satu titik.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak 15 Agustus 2014