JAKARTA – Untuk menekan biaya logistik Pemerintah berupaya untuk memangkas waktu bongkar muat barang atau dwelling time. Usaha pemerintah membuahkan hasil lantaran dwelling time membaik dari 3,2 hari menjadi 2,9 hari.
Kendati demikian, Peneliti Ekonomi bidang Ekonomi Internasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Panky Tri Febiyansyah mengatakan capaian tersebut belum optimal serta perlu ditingkatkan. Pasalnya, meskipun turun, dwelling time belum pernah mencapai kurang dari dua hari.
“Dwelling time itu kadang naik dan turun, tapi dalam posisi terendah pun tidak sampai dua hari, itu bahkan pada saat kondisi pelabuhan itu sepi,” kata Panky di kantor LIPI, Jakarta, Jumat (25/8/207).
Panky mengatakan dwelling time memegang kunci untuk penurunan harga logistik. Oleh karena itu, pengembangan pelabuhan termasuk di dalamnya dwelling time menjadi hal yang mendesak untuk direalisasikan.
Dari pengamatan di lapangan pihaknya menemukan beberapa kondisi yang cukup memprihatinkan. Pada beberapa pelabuhan, tampak alat bongkar muat yang usianya hingga puluhan tahun, sehingga menghambat proses dwelling time.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi