Kementerian Perhubungan terus mematangkan rencana pemerintah mengoperasionalkan tol laut untuk mengoptimalkan konektivitas jalur pelayanan transportasi dan logistik ke seluruh Indonesia. Salah satunya adalah dengan mengandalkan kapal-kapal perintis, baik sebagai kapal utama maupun feeder antar pelabuhan.
Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Wahyu Hidayat, mengatakan, soal kebutuhan kapal perintis dan kapal-kapal lain untuk kebutuhan tol laut itu, pihaknya masih mengkaji berapa pasti kebutuhannya. “Yang pasti, kita sekarang mencoba penuhi dulu yang dibutuhkan untuk memperlancar kegiatan ekonomi di wilayah tertentu, jelas Wahyu, seperti dilansir maritimmedia.com.
Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan telah meneken kontrak pembuatan delapan unit kapal perintis senilai Rp246,6 miliar dengan para kontraktor yang telah memenangkan tender terbuka alias proses lelang. Kapal-kapal yang akan dibuat dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015-2016 ini akan ditempatkan di Makassar, Kendari, Bima, Tilamuta, Babang, Sanana, Sintete dan Kotabaru.
“Ini dilakukan dalam rangka mendukung program tol laut untuk percepatan pertumbuhan ekonomi nasional dan menjamin konektivitas antar pulau di daerah terpencil guna menjamin tumbuhnya pusat-pusat perdagangan dan industri?,” kata Wahyu.
Spesifikasi kapal yang dibuat Kemenhub ada dua jenis, yaitu tipe 750 DWT yang akan diproduksi sebanyak enam unit dan dua unit tipe 500 DWT?. Untuk tipe 750 DWT akan ditempatkan di Makassar, Kendari, Bima, Tilamuta, Babang dan Sanana. Sedangkan yang 500 DWT akan ditempatkan di Sintete dan Kotabaru.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://suaracargo.com/2015/08/13/dukung-tol-laut-kemenhub-andalkan-kapal-perintis/