Bisnis.com, JAKARTA – Dengan suksesnya penetrasi platform e-commerce menjadi gaya hidup di Indonesia melalui berbagai festival belanja, aspek logistik menjadi faktor kunci pendukung bertumbuh kembangnya skala industri e-commerce.
Apalagi industri yang satu ini memang sedang mengalami puncak pertumbuhan sepanjang 2018 ini. Dalam acara Harbolnas 2018 kemarin saja misalnya, masalah pengiriman barang pesanan yang tertunda banyak dikeluhkan para konsumen di media sosial.
Bahkan, penjual di lapak online yang notabenenya bukan e-commerce pun kena imbasnya. Mereka ramai-ramai mengumumkan keterlambatan pengiriman barang di jasa kurir karena overload logistik. Keluhan pembeli harus diterima, sementara kewenangan bukan di tangan mereka.
Pelaku e-commerce juga mengerahkan semaksimal mungkin jumlah kurir yang ada selama program Harbolnas berlangsung.
“Di Jabodetabek, kami memiliki lebih dari 35 drop point dimana barang dari gudang disalurkan melalui drop point yang kemudian dijemput oleh para kurir kami yang langsung membawa pesanan ke tangan pelanggan. Selama Harbolnas ini kami mengaktifkan seluruh titik pengepul kami selama 24 jam. Ini wujud komitmen kami kepada pelanggan, mohon maaf kalau masih belum memenuhi ekspektasi,” ujar Teddy Arifianto, Head of Corporate Communications dan Public Affairs JD.ID
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi
#logistik #logistikindonesia #supplychainindonesia #untuklogistikindonesialebihbaik