
Bisnis.com, JAKARTA – Akses ke pelabuhan ekspor dan impor di Indonesia masih sangat terbatas, karena tidak ada jalur yang didedikasikan khusus mengakses pelabuhan.
Pakar Kemaritiman Institut Sepuluh Nopember (ITS) Raja Oloan Saut Gurning mengatakan akses pelabuhan merupakan salah satu faktor penting baik mengurangi waktu tunggu kapal atas barang hingga potensi biaya logistik ke tangan penerima barang akhir.
Menurutnya, akses yang tidak lancar atau termasuk kualitasnya yang yang buruk dalam banyak kasus empiris menimbulkan biaya angkut yang menaik hingga menimbulkan kondisi kemacetan yang memperburuk kualitas kelancaran arus barang ekspor dan impor dari dan ke pelabuhan.
“Intinya dari semua aplikasi ketersediaan aksesibilitas dari dan ke pelabuhan di Indonesia nampak tidak bertumbuh dengan progresif karena memang skala komersialisasinya tidak dapat sepenuhnya terpenuhi dengan beban ongkos yang harus ditanggung dalam jangka panjang,” paparnya, saat dihubungi Bisnis, Rabu (12/2/2020).
Dia mencontohkan akses darat di dekat Pelabuhan atau terminal kontainer ekspor dan impor di Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak dan Soekarno-Hatta Makassar sudah tersedia jalur tol yang mendukung akses angkutan darat dari dan ke pelabuhan. Namun, sayangnya akses khusus ke pelabuhan masih terbatas walaupun pemerintah sudah ada usaha ke arah sana.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200212/98/1200710/efisienkan-biaya-logistik-indonesia-butuh-jalur-khusus-ke-pelabuhan
Salam,
Divisi Informasi