BANDUNG, (PR).- Anjloknya kontribusi ekspor usaha mikro kecil menengah (UMKM) membuat Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) mendorong UMKM untuk memaksimalkan e-commerce. Selain kinerjanya tengah menanjak, e-commerce juga dinilai bisa menjadi langkah awal UMKM untuk menembus pasar ekspor.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria Simanungkalit, mengatakan, saat ini kontribusi UMKM terhadap ekspor nonmigas turun menjadi sebesar 14,17%. Pada paruh pertama 2018, kontribusinya masih 15,8%.
“Kontribusi UMKM perhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) memang meningkat menjadi 61%, tapi kontribusi terhadap ekspor justru turun,” katanya, pada Innovation for SME Workshop 2019 di Prama Grand Preanger, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Selasa, 24 September 2019.
Kontribusi ekspor UMKM Indonesia hanya menempati peringkat ke lima di kawasan ASEAN, bahkan lebih rendah dari Vietnam. Pada pertengahan 2018, kontribusi ekspor UMKM Vietnam mencapai 17%, Malaysia 28%, dan Thailand 35%.
“Indonesia memiliki populasi yang paling besar di ASEAN, seharusnya ini jadi kekuatan. Akan tetapi, faktanya Indonesia justru menjadi target pasar di kawasan ASEAN,” tuturnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2019/09/24/ekspor-anjlok-kementerian-kukm-dorong-umkm-maksimalkan-e-commerce
Salam,
Divisi Informasi