Jakarta, Beritasatu.com – Selama empat tahun pemerintahan Joko Widodo, sektor perikanan Indonesia telah mengalami perbaikan. Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Susi Pudjiastuti menyampaikan, produksi perikanan tangkap terus mengalami peningkatan, begitu juga dengan ekspor hasil perikanan yang meningkat.
“Neraca perdagangan perikanan Indonesia sekarang nomor satu di Asia Tenggara. Sementara ekspor ikan Indonesia naik sekitar 10-12 persen setiap tahunnya. Ini semua adalah kekuatan dalam negeri, armada Indonesia, tidak ada lagi kapal asing,” kata Susi Pudjiastuti, di acara diskusi media “Langkah Berani Pulihkan Lingkungan”, di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Selasa (12/2).
Susi memaparkan, sebelum pemerintahan Presiden Jokowi dimulai pada Oktober 2014, jumlah rumah tangga usaha penangkapan ikan memang mengalami penurunan dari 1,6 juta di 2003 menjadi 868.414 di 2013. Penurunan tersebut disebabkan keterbatasan tangkapan ikan di laut, sehingga banyak warga yang berhenti menjadi nelayan. Di saat yang bersamaan, ada sekitar 115 perusahaan eksportir ikan yang tutup akibat tidak ada lagi ikan yang bisa diekspor.
Di tahun 2001, ada aturan yang membolehkan kapal asing untuk bisa berbendera Indonesia dan menangkap ikan di Tanah Air. Susi kemudian mengusulkan kepada Presiden untuk mengamankan kedaulatan Indonesia, sebab yang menjadi penyebab jumlah nelayan dan ikan terus menurun adalah masifnya 10.000 kapal asing yang hilir mudik setiap hari menangkap ikan di perairan Indonesia.
“Melihat kondisi ini, Presiden dengan komitmen yang tinggi langsung menegaskan tidak boleh lagi ada kapal asing. Kita moratorium kapal ikan tangkap eks asing, kemudian Presiden membuat Perpres 44 terkait sektor perikanan tangkap nasional, di mana kapal asing, anak buah kapal (ABK) asing tidak boleh lagi menangkap ikan di Indonesia,” papar Susi.
Untuk menciptakan deterrent effect agar tidak ada lagi Illegal, Unreported and Unregfulated Fishing (IUUF) di wilayah perairan Indonesia, kapal-kapal asing yang melakukan pelanggaran ditenggelamkan dan atau dibakar. Sampai saat ini sudah ada 488 kapal yang dibakar dan ditenggelamkan.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi