Dengan jumlah penduduk mencapai 260 juta, Indonesia merupakan pasar yang besar, termasuk bagi e-commerce. Selain jumlah penduduk, ada empat hal yang membuat Indonesia menjadi pasar menarik untuk menjajakan barang secara online.
Pertama, Economist Intelligence Unit (EIU) memperkirakan, konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata naik 5,4% per tahun. Alhasil, konsumsi rumah tangga Indonesia diperkirakan mencapai US$ 1,3 triliun atau Rp 19.500 triliun pada 2030 nanti.
“Penjualan retail naik rerata 10% per tahun hingga 2022,” ujar Chief Economist and Asia Managing Director EIU, Simon Baptist, saat konferensi pers kampanye 11.11 Lazada di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (1/11).
Kedua, pendapatan masyarakat kelas menengah Indonesia diperkirakan naik dari US$ 7.210 atau Rp 108,2 juta per tahun pada 2017 menjadi US$ 19 ribu atau Rp 285 juta pada 2030. Selain DKI Jakarta, pendapatan penduduk di tiga kota lainnya yakni Bandung, Surabaya, dan Medan merupakan yang terbesar di Indonesia pada 2030 nanti. “Porsi masyarakat berpendapatan lebih dari US$ 10 ribu akan meningkat dari 20% saat ini menjadi 72% pada 2030,” ujarnya.
Yang menarik, Indonesia menyumbang setengah dari konsumsi masyarakat ASEAN yang diperkirakan mencapai US$ 2,6 triliun atau Rp 39 ribu triliun pada 2030. Saat itu, Asean bakal memiliki 138 juta penduduk kelas menengah ke atas. “Di Indonesia, ada 51 juta lebih penduduk kelas menengah ke atas pada 2030,” kata dia.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi