DENPASAR, BALI EXPRESS – Guna menambah kunjungan wisatawan asing pasca Covid-19 usai nanti, pemerintah kini tengah merancang sebuah akses pasar internasional, yakni melalui pembangunan Pelabuhan Benoa, Bali.
“Pembangunan Benoa itu sekarang untuk akses pasar. Kenapa demikian? Karena kami ingin jadikan Bali sebagai superheat daripada turis kelautan,” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat berkunjung di Pelabuhan Benoa, Senin (20/19).
Pihaknya menambahkan, saat ini Pemerintahan Joko Widodo tengah melakukan pengembangan Pelabuhan Benoa dengan anggaran Rp 6,1 triliun yang ditargetkan rampung pada tahun 2023 mendatang. Erick Thohir dalam rancangan untuk pembangunan Pelabuhan Benoa ini ternyata juga tak lepas dari kisah masa lalunya. Yang mana, saat itu ia berkunjung tanpa pengawalan ke Pelabuhan Benoa.
Setibanya di Pelabuhan Benoa, dirinya melihat sebuah kapal pesiar tiba namun tidak bisa merapat ke pelabuhan. Wisatawannya pun terpaksa diturunkan di tengah laut dengan perahu kapal karena kapal pesiar tersebut tak bisa merapat.
“Saat turis tiba di pelabuhan, saya lihat dia duduk di warung, tidak tahu mau kemana. Maka dari itu, saya kembali ke Jakarta dan ikut merancang pembangunan Pelabuhan Benoa. Ini untuk membuka akses pasar dan membantu penambahan turis di Bali,” katanya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://baliexpress.jawapos.com/read/2021/09/20/290872/erick-thohir-sebut-pelabuhan-benoa-sebagai-akses-pasar-internasional
Salam,
Divisi Informasi