×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
    • Agenda 2022
    • Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
    • E-Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
  • OPINI
  • UNDUH
    • Paparan SCI
    • Infografis
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • ERP
      • Manajemen Logistik
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Peraturan Perundangan
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Gubernur
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Pekerjaan Umum
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Keuangan
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
      • Kementerian Perindustrian
      • Kementerian Kesehatan
  • HUBUNGI KAMI
COMPANYPROFILE
admin
Monday, 16 January 2012 / Published in Artikel

Fast Moving Consumer Goods (FMCG)

Fast moving consumer goods (FMCG) merupakan barang-barang “non-durable” yang diperlukan untuk penggunaan sehari-hari. Konsumen biasanya membeli produk kategori ini sekurangnya sekali dalam sebulan. Di semua negara, konsumen mengeluarkan anggaran paling besar pada sektor ini.

FMCG merupakan salah satu sektor yang berkembang sangat cepat dan dari waktu ke waktu menunjukkan peningkatan pertumbuhan. Untuk kuartal I tahun 2010, misalnya, data Nielsen menunjukkan bahwa produk FMCG tumbuh sebesar 8% dibanding periode yang sama tahun 2009. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal I 2009 yang hanya 5%.
Beberapa pemain besar dunia menguasai sektor ini, seperti Unilever, Procter & Gamble (P&G), dan Nestle.

Produk FMCG dapat dikelompokkan dalam tiga kategori produk, yaitu perawatan  pribadi (personal care), perlengkapan rumah tangga (household care), serta makanan dan minuman (food & beverages). Produk perawatan pribadi seperti pasta gigi, shampoo, kosmetik, parfum, dll. Perlengkapan rumah tangga seperti sabun cuci, pembasmi serangga, dll. Food & beverages misalnya minuman ringan, teh, kopi, sayuran, dsb.

Karakteristik FMCG dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu perspektif konsumen dan perspektif pelaku pemasaran. Dari perspektif konsumen, karakteristik FMCG ditunjukkan dengan frekuensi pembelian produk yang tinggi, keterikatan yang rendah, dan harga yang murah. Dari perspektif produsen, karakteristiknya adalah volume penjualan yang tinggi, penggunaan saluran distribusi yang ekstensif, dan turnover persediaan yang tinggi.

Karakteristik FMCG di atas seringkali mengakibatkan munculnya permasalahan di sisi produsen. Volume penjualan yang tinggi, misalnya, menuntut produsen untuk dapat menjaga kapasitas produksinya. Kapasitas produksi ini tidak sekedar tersedianya kapasitas mesin dan tenaga kerja. Masalah ketersediaan kapasitas ini seringkali justru muncul dari sisi pasokan bahan mentah, baik dari aspek jenis dan jumlah pasokan, maupun kontinuitasnya. Pasokan bahan mentah yang perlu diperhatikan tidak hanya pada bahan utama saja. Keterlambatan proses produksi bisa terjadi karena ketidaktersediaan bahan pendukung. Bahkan, ketidaktersediaan material packaging, bisa mengakibatkan terganggunya proses produksi atau keterlambatan penyampaian produk ke retailer. Dari perspektif logistik, hal ini merupakan permasalahan aspek inbound logistics.

Di sisi lain, produsen juga menghadapi permasalahan pada aspek outbound logistics. Permasalahan bisa terjadi pada proses pemenuhan permintaan atau pengiriman produk jadi kepada retailer. Hal ini dapat terjadi karena berbagai penyebab, seperti ketidaktersediaan jenis dan jumlah produk yang diminta, ataupun tidak tersedianya armada pengiriman.

Komentar

comments

What you can read next

Pemkot Karawang Dihimbau Tidak Gunakan APBD Untuk Bangun Cilamaya
Kepelabuhanan: Pelindo Ingin Perbedaan Antarkawasan Mengecil
Quis autem vel reprehenderit

Recent Posts

  • Damri Rencana Buka Rute ke Kawasan Industri

    FAJAR, TANJUNG SELOR – Damri Tan...
  • Volume Pengiriman Barang di Bandara Supadio Pontianak Alami Penurunan Hingga 10 Ton

    TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Jumlah...
  • Aturan ODOL Terus Ditunda, Kemenperin dan Apindo Harus Buka Mata

    JawaPos.com – Kecelakaan dimanapun bisa terjadi...
  • Tak Ada Pintu Impor Langsung di Kaltim

    SAMARINDA – Pemerintah sudah mengatur lar...
  • Sambut Arus Mudik, Kemenhub Segera Batasi Kendaraan Logistik

    JawaPos.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat