JAKARTA – Sejalan dengan percepatan pemulihan ekonomi , pendapatan negara mencatatkan kinerja positif, yang utamanya didorong oleh tumbuhnya penerimaan perpajakan, penerimaan kepabeanan dan cukai, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Penerimaan kepabeanan dan cukai awal tahun ini telah mencapai Rp 24,9 triliun atau tumbuh 99,4%.
“Bea masuk kita tumbuh 44%, cukai tumbuh 97,9% dan bahkan bea keluar tumbuhnya 225,8%,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani, Rabu (23/2/2022).
Sri menguraikan bea masuk tumbuh didorong oleh kinerja impor nasional, terutama kebutuhan bahan baku industri termasuk otomotif. Untuk cukai pertumbuhannya dipengaruhi oleh implementasi kebijakan pelunasan cukai dan pengawasan di bidang cukai, serta kebijakan pembukaan daerah tujuan wisata. Sedangkan bea keluar tumbuh didorong oleh tingginya harga produk kelapa sawit dan peningkatan ekspor tembaga.
“Insentif fiskal tetap kita berikan dan untuk bea dan cukai diberikan Rp674 miliar, terutama tetap didominasi untuk bidang kesehatan, insentif di bidang alat-alat PCR, obat-obat anti-virus, oksigen, masih mencapai Rp 84 miliar. Ini pada saat kita mengantisipasi lonjakan Omicron karena kita menjaga keselamatan masyarakat, juga sebesar Rp 590 miliar dalam bentuk impor vaksin,” terangnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekbis.sindonews.com/read/694799/33/geliat-aktivitas-ekspor-impor-dongkrak-penerimaan-negara-1645621361]
Salam,
Divisi Informasi