Bisnis.com, SURABAYA – Pemeritah akan mempercepat berbagai perjanjian perdagangan dan kesepakatan bersama setidaknya ada 15 perjanjian dengan sejumlah negara potensi untuk menggejot kinerja ekspor yang tahun ini ditarget tumbuh 7,5%.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengatakan upaya penandatanganan perjanjian kerja sama dengan berbagai negara ini dilakukan agar dalam meningkatkan ekspor komoditas tidak terjadi perbedaan bea tarif masuk.
“Seperti perintah Pak Jokowi, kita akan membuka pasar-pasar baru. Jadi pasar-pasar tradisional seperti Eropa, China, Jepang dan Amerika tetap ditingkatkan dan dipertahankan, tapi pasar seperti Asia Selatan dan Afrika ini akan kita speed up,” ujarnya seusai acara Bincang Bisnis bertajuk Optimisme Perdagangan dan Ekonomi 2019 di Spazio, Selasa (26/2/2019).
Dia mengatakan tahun ini akan dirampungkan penandatanganan 15 perjanjian Free Trade Agreement (FTA) yang dalam tahap proses. Namun masih ada beberapa perjanjian lainnya yang diperkirakan bisa dilakukan tahun depan sesuai dengan kondisi di regional negara tersebut.
“Ada yang kelihatannya selesai di akhir tahun dan awal tahun depan. Ini bukan di kita, tapi seperti Uni Eropa, mereka harus rapat dulu, ada yang juga yang hanya tahapan joint minister statment, ada yang harus Memoradum of Corporation (MOC) dulu baru ditindaklanjuti. Jadi kita menyesuaikan diri dengan kepentingan regional mereka,” jelasnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi