Jakarta (Wartamasa.com) – Selain penguatan logistik dan rantai pasok domestik, para pelaku usaha perlu menerapkan risk management dan change management (manajemen perubahan dan manajemen resiko) dalam menghadapi peluang dan ancaman pada 2023.
“Risk management sangat dibutuhkan untuk menghadapi tidak hanya ketidakpastian (uncertainty) namun juga gangguan (disruption) dalam rantai pasok yang terjadi pada aspek pasokan, permintaan, operasional, dan lingkungan,” ungkap Chairman Supply Chain Indonesia (SCI), Setijadi, dalam keterangan tertulisnya dilansir dari InfoPublik, Selasa (3/1/2023).
Antisipasi, lanjut Setijadi, harus dilakukan atas ancaman ketidakpastian dan disrupsi itu sebagai dampak COVID-19, ancaman resesi global, dan dinamika geopolitik global seperti perang Rusia-Ukraina.
Berbagai perubahan dan dinamika dalam rantai pasok global juga perlu dihadapi dengan penerapan change management dalam menciptakan perubahan pola bisnis dan proses operasional baru, serta penerapan teknologi baru.
Kolaborasi antar penyedia jasa logistik serta antara penyedia dan pengguna jasa logistik bisa menjadi salah satu strategi meminimalkan dan berbagi risiko (risk sharing) dan mengelola perubahan, termasuk dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://wartamasa.com/hadapi-ancaman-resesi-2023-terapkan-manajemen-perubahan-dan-resiko/
Salam,
Divisi Informasi