
Sepanjang kuartal I/2025, Institut Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) melihat bahwa perekonomian Indonesia terus menerus menghadapi beragam tekanan, baik dari sisi eksternal yang berasal dari ketidakpastian penurunan suku bunga global The Fed, maupun dari sisi internal yang terus mengalami tekanan pada pelemahan nilai tukar rupiah.
Terbaru, Indonesia juga terimbas tarif dagang yang dikenakan oleh AS sebesar 32 persen, di mana hal ini berdampak pada ekspor Indonesia ke AS.
Chairman ALFI Institute sekaligus Pengusaha Senior Yukki Nugrahawan Hanafi melihat bahwa perekonomian tahun 2025 tidak akan mudah dan dapat berdampak pada penurunan pertumbuhan PDB nasional.
“Tarif perdagangan yang dikenakan AS ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, ujungnya akan memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya dari kontribusi porsi ekspor. Sebab, ekspor Indonesia ke AS secara rata-rata berkontribusi pada 10 persen total ekspor Indonesia. Apalagi, sebelum tarif dagang berlaku, tekanan terhadap ekonomi Indonesia juga sudah terjadi akibat berbagai faktor internal seperti gelombang PHK, pelemahan nilai tukar, atau capital outflow,” ujarnya dalam siaran persnya, Senin (7/4/2025).
Yukki menilai, dengan melihat berbagai tekanan eksternal global dan internal domestik, maka pemerintah Indonesia perlu segera mengambil langkah strategis untuk melakukan penguatan, khususnya dari sisi konsumsi domestik yang selama ini terbukti menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://money.kompas.com/read/2025/04/07/204100726/hadapi-berbagai-tekanan-ekonomi-asosiasi-logistik-sarankan-5-hal-ini-ke
Salam,
Divisi Informasi
You must be logged in to post a comment.