Banyuwangi, Beritasatu.com- Pembangunan proyek Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi (Probowangi) sepanjang 172 kilometer (km) bakal dikerjakan secara bertahap. Selain faktor trafik yang masih sedikit, tantangan lain juga muncul dari kawasan hutan konservasi, sehingga pembiayaan proyek ini tidak mudah.
“Ada dua hal yang menurut saya perlu kami sampaikan kepada masyarakat. Pertama, secara Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) atau konsesi, sudah ada pemilik konsesinya. Mereka yang kita beri amanat untuk membangun dan mengoperasikan Jalan Tol Probowangi, sudah ada. Jadi sekarang tinggal kita lihat bagaimana progresnya,” ucap Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit dalam Bincang Santai bertajuk Ayo Bangkit Ikhtiar untuk Negeri dalam keterangan yang dikutip Senin (21/6/2021).
Hal selanjutnya adalah dari sisi trafik atau lalu lintas (lalin), apakah sudah bisa memastikan pengembalian. Menurut Danang, jika trafik di Probolinggo-Banyuwangi masih sedikit, akan membebani pengembang jalan tol karena investasinya tidak akan kembali. Karena itu, pihaknya akan mengakomodasi pembangunan Tol Probowangi secara bertahap. “Semakin tinggi trafiknya, maka kita bangun. Kita bangun lagi dan seterusnya sampai Banyuwangi. Jadi secara desain sudah kita susun sedemikian rupa sampai Banyuwangi,” ungkap Danang.
Tantangan lain dari sisi pembiayaan tidak mudah. Pasalnya, di Banyuwangi terdapat kawasan hutan konservasi bagi hewan endangered species (spesies hewan yang populasinya terancam) seperti Banteng Jawa. Hal demikian juga terjadi di Ruas Tol Pekanbaru-Dumai di Sumatera di mana di ruas tersebut pemerintah membangun terowongan gajah untuk memfasilitasi pergerakan gajah yang secara natural tidak bisa diubah. Karena itu, keberadaan Banteng Jawa di Banyuwangi juga perlu diperhatikan, sehingga desain yang dibuat harus bisa mengakomodasi.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.beritasatu.com/ekonomi/789905/hadapi-sejumlah-tantangan-proyek-tol-probolinggobanyuwangi-dibangun-bertahap
Salam,
Divisi Informasi