KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Di tengah kondisi ekonomi nasional yang tak menentu, momentum Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) tetap menjadi andalan bagi para pelaku usaha e-commerce untuk mendulang transaksi belanja dari para konsumen. Dalam berita sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memperkirakan, nilai transaksi Harbolnas 2024 yang berlangsung pada 10–16 Desember 2024 dapat mencapai Rp 40 triliun. Angka ini naik signifikan dibandingkan transaksi pada Harbolnas 2023 yakni Rp 25,7 triliun.
Secara umum, pemerintah turut memproyeksikan bahwa transaksi niaga elektronik di Indonesia dapat mencapai Rp 487 triliun pada 2024, atau lebih tinggi dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya yakni Rp 453 triliun.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Hilmi Adrianto mengakui, pelemahan daya beli masyarakat yang terlihat sepanjang 2024 menjadi tantangan tersendiri bagi sektor e-commerce, baik untuk pengembang e-commerce maupun para merchant yang berjualan di platform tersebut. Walau demikian, dengan strategi yang tepat, para pelaku e-commerce masih bisa bertahan dan bahkan tumbuh di tengah kondisi bisnis yang cukup menantang.
“Baik pelaku usaha maupun pemerintah memerlukan strategi adaptif dan inovatif untuk menjaga momentum percepatan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, khususnya dalam gelaran Harbolnas,” ujar dia, Senin (16/12).
Bagi idEA, Harbolnas sebenarnya masih menjadi festival belanja online yang sangat dinantikan masyarakat. Terlebih lagi, Harbolnas bertepatan dengan momen akhir tahun, sehingga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk berburu barang atau jasa yang dibutuhkan dalam menyambut libur akhir tahun ini.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://amp.kontan.co.id/news/harbolnas-masih-menjadi-penopang-kinerja-e-commerce-indonesia
Salam,
Divisi Informasi
You must be logged in to post a comment.