Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan rangkaian surplus perdagangan Indonesia akan cenderung menyusut dikarenakan kinerja impor yang menyusul ekspor.
Menurutnya, peningkatan investasi dan kegiatan manufaktur akan meningkatkan permintaan bahan baku dan barang modal yang mencapai sekitar 90 persen dari total impor.
Namun demikian, perang antara Rusia dan Ukraina telah memperpanjang tren kenaikan harga komoditas dari perkiraan sebelumnya.
Faisal berpendapat, hal ini dapat mendukung kinerja ekspor Indonesia dan mempertahankan surplus perdagangan sampai batas waktu tertentu.
“Kami melihat bahwa harga komoditas akan tetap relatif tinggi pada semester I/2022, tetapi cenderung normal menjelang akhir 2022, sehingga akan membatasi kinerja ekspor,” katanya, Selasa (15/3/2022).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20220316/9/1510997/harga-komoditas-diproyeksi-tetap-tinggi-hingga-semester-ii2022.
Salam,
Divisi Informasi