TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Tauhid Ahmad, mengatakan ada tiga sektor yang berpotensi paling tertekan seandainya Indonesia benar-benar masuk ke jurang resesi. Ketiganya adalah transportasi dan pergudangan, perdagangan, serta pariwisata dan hiburan.
“Kalau dilihat growth (pertumbuhannya) kemarin, transportasi dan pergudangan paling parah. itu masih terasa sampai sekarang,” tutur Tauhid saat dihubungi Tempo, Jumat, 21 Agustus 2020.
Menyitir Badan Pusat Statistik atau BPS, kinerja sektor logistik yang meliputi lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami kontraksi tertinggi sepanjang semester I 2020. Pertumbuhan pada sektor tersebut mencapai minus 30,84 persen secara year on year dan 29,22 persen quarter on quarter.
Sedangkan di bidang transportasi, angkutan udara tampak paling mengalami penurunan kinerja. Secara year on year untuk periode Januari-Juni 2020, penumpang pesawat tercatat hanya 3,4 juta orang atau turun 61,66 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2019. Sementara itu, penumpang angkutan kereta api mengalami penurunan 47,06 persen.
Menurut Tauhid, selama penyebaran Covid-19 masih tinggi, masyarakat akan menahan perjalanan jarak jauhnya menggunakan angkutan. Di samping transportasi dan pergudangan, sektor perdagangan juga terancam rontok saat resesi terjadi.
Tauhid mengungkapkan, kondisi ini didorong oleh lemahnya minat aktivitas transaksi bagi kalangan menengah ke atas. “Perdagangan masif kelas menengah ke atas ini menurun. Mereka menghindari kegiatan perdagangan untuk tahun ini,” katanya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://bisnis.tempo.co/read/1378008/indef-sebut-tiga-sektor-ini-berpotensi-paling-tertekan-bila-resesi/full&view=ok
Salam,
Divisi Informasi