Pemerintah Indonesia terus mendorong digitalisasi sektor logistik guna memperkuat daya saing dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Melalui lembaga National Single Window (LNSW), sistem logistik Indonesia kini bertransformasi dari pola manual menjadi berbasis digital yang memfasilitasi proses ekspor-impor, serta pengelolaan logistik lebih efisien.
Dwelling time, atau waktu bongkar muat kontainer di pelabuhan, menjadi salah satu parameter yang mengalami perbaikan signifikan berkat transformasi digital ini. Angka dwelling time nasional berhasil turun dari 3,16 hari pada 2019 menjadi 2,62 hari pada 2023.
Bahkan, pada 2024, angka ini diprediksi akan memenuhi target nasional sebesar 2,9 hari. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pengurangan waktu bongkar muat bisa menurunkan biaya logistik, yang pada akhirnya mendukung kelancaran sektor industri dan perekonomian nasional.
Sistem Ekosistem Logistik Nasional (NLE) yang dikembangkan oleh LNSW kini telah diterapkan di 52 pelabuhan dan 7 bandara, mencakup hampir 100 persen dokumen ekspor-impor Indonesia.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh tim independen, penerapan layanan digital seperti Delivery Order Online dan Surat Penyerahan Petikemas Online telah menghasilkan efisiensi waktu dan biaya yang signifikan. Efisiensi waktu dari penerapan SSm Quarantine Customs, misalnya, mencapai 73,4 persen, sementara pengurangan biaya mencapai 46,1 persen.
Sumber dan berita selengkapnya:
Indonesia Percepat Ekosistem Logistik Digital Lewat NLE demi Pertumbuhan Ekonomi | kumparan.com
Salam,
Divisi Informasi
You must be logged in to post a comment.