Ketua Umum Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI), Hasanuddin Yasni, memproyeksikan pada tahun 2025 transportasi berpendingin di Indonesia tumbuh sekitar 14% dan cold storage tumbuh pada kisaran 8%.
Pertumbuhan layanan pengiriman lebih tinggi daripada layanan penyimpanan karena peningkatan yang tinggi pada proses pengiriman di last mile delivery, termasuk dengan kemudahan order via online. Bahkan, proses pengiriman sudah mulai lintas pulau.
Sementara, Founder & CEO Supply Chain Indonesia (SCI) menjelaskan kebutuhan penerapan cold chain logistics (CCL) di Indonesia sangat tinggi dan menjadi layanan yang semakin dibutuhkan.
CCL menjadi potensi bisnis yang menjanjikan juga karena sangat dibutuhkan pada industri makanan dan minuman serta pertanian, kehutanan, dan perikanan yang merupakan kontributor pertama dan kedua terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB). Pada triwulan II-2024, misalnya, kedua industri itu berkontribusi berturut-turut sebesar 13,78 persen dan 6,74 persen terhadap PDB.
CCL sangat dibutuhkan untuk berbagai komoditas pangan yang bersifat mudah rusak (perishable). Penerapan CCL sangat penting untuk mengurangi losses & waste pangan yang besar. Berdasarkan data FAO, losses & waste komoditas daging sebesar 20 persen, perikanan sebesar 35 persen, serta buah dan sayur sebesar 45 persen.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://kosadata.com/read/industri-rantai-dingin-diproyeksi-tumbuh-14-persen
Salam,
Divisi Informasi