Peningkatan aktifitas perdagangan elektronik (e-commerce) di sisi lain mendorong perkembangan sektor logistik.
Inefsiensi logistik masih menjadi hambatan utama Indonesia dalam menghadapi perdagangan global, termasuk di era digital saat ini. Pasalnya, rasio logistik Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih jauh lebih tinggi dibanding negara lain.
Data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menunjukan bahwa rasio logistik Indonesia terhadap PDB pada 2016 mencapai 24%, sementara di negara lain angkanya sudah berada di bawah 15%. “Jadi logistik kita kalah efisien,” kata Menko Perekonomian Darmin Nasution dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Jakarta, Rabu (31/1).
Dengan begitu menurutnya, logistik Indonesia berupa angkutan darat, laut, udara, kereta api, pergudangan, dan pengiriman masih kalah efisien dibanding negara lain. Padahal, logistik merupakan kunci utama dalam menghadapi pasar global.
Adapun pemerintah saat ini masih terlalu fokus pada pembangunan sektor hulu industri. Pasalnya, sektor industri manufaktur hingga tahun lalu masih menjadi motor penggerak perekonomian dalam negeri. Sehingga pembenahan sistem logistik belum menjadi prioritas utama.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi