JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan Program Sistem Logistik Ikan Nasional bisa selesai pada semester kedua tahun ini.
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Saut P. Hutagalung mengatakan, program sistem logistik dan transportasi laut guna mendistribusikan ikan dari sentra produksi, sentra pasar, dan industri masih perlu dikembangkan.
Program itu mencakup infrastruktur laut, darat, dan udara untuk komoditas tertentu. Menurutnya, swasta akan lebih banyak berperan dalam pendanaan SLIN.
Pada tahap pertama, program tersebut melayani koridor Sulawesi Tenggara dan sekitarnya yang menjadi sentra produksi dengan hub utama Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari, sedangkan ini gudang pendingin atau cold storage dengan volume 300 ton.
Untuk melayani Jawa dengan hubungan utama Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta dengan cold storage 1.500 ton dan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong Lamongan Jatim dengan cold storage 400 ton sebagai sentra pasar atau industri dengan target komoditas ikan makerel khusus memenuhi kebutuhan industri pemindangan dan konsumsi pasar lokal.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 11 Juli 2014