JAKARTA (BeritaTrans.com) – Gagasan Pelindo II ingin membangun fasilitas Container Freight Station (CFS) Center di Pelabuhan Tanjung Priok sulit diwujudkan.
CFS Center adalah pusat fasilitas tempat penyimpanan barang impor berstatus Less than Container Load (LCL) yang masih di bawah pengawasan pabean.
Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Widijanto dalam bincang-bincang dengan BeritaTrans.com, Senin (11/9/2017) mengatakan banyak hal yang sulit dapat dipertemukan antara kepentingan bisnis forwarding yang selama ini sudah menangani kargo impor berstatus less than container load (LCL) dengan keinginan Pelindo II.
Misalnya, Pelindo II ingin menerapkan tarif single billing itu sulit diterima oleh forwarder karena dalam bisnis mereka sangat spesifik termasuk ada tarif yang tidak dapat diseragamkan.
Misalnya, mereka harus bayar refund atau rabat kepada partnernya forwarding di luar negeri yang besarnya juga tidak seragam.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi