Jakarta, Kompas – Intergrasi ruas Tol Jagorawi yang ditandai dengan pemberlakuan sistem pembayaran secara terbuka baru akan dilakukan setelah kondisi di lapangan siap 100 persen. Persiapan itu mencakup penambahan gardu tol baru dan pembuatan jalur khusus.
“Rencana awal memang akan diberlakukan sebelum Lebaran. Namun, mengingat pengalaman serupa ruas Jakarta-Tangerang beberapa waktu lalu, pemberlakuan tidak bisa dipaksakan. Kami minta fisik siap dulu,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURP) Herry Trisaputra Zuna, ketika dihubungi pada Minggu (2/7) di Jakarta.
Dengan intergrasi di ruas Jagorawi, akan diberlakukan sistem terbuka penerapan tarif sama untuk seluruh jarak dari sebelumnya berupa sistem tertutup dengan tarif berdasarkan jarak. Hal itu dilakukan dengan menghilangkan Gerbang Tol (GT) Cibubur Utama untuk kendaraan yang menuju Bogor dan GT Cimanggis Utama untuk kendaraan dari arah Bogor atau Ciawi. Kedua GT itu dinilai mengganggu jalannya arus kendaraan sehingga menimbulkan kemacetan.
Integrasi serupa telah diterapkan di ruas Tol Jakarta-Tangerang April lalu. Namun, pada saat pemberlakuan, kondisi fisik berupa gardu tol tambahan di pintu keluar dan masuk tol belum seluruhnya siap.
Direncakanan terdapat 23 gardu yang akan dioperasikan di 4 gerbang tol, yakni di GT Cimanggis (5 gardu), GT Gunung Putri (2 gardu), GT Bogor 2 Baranangsiang (8 gardu), dan GT Bogor 3 Ciawi (8 gardu). Kemudian ada penambahan 14 gardu tandem yang akan dioperasikan.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak Senin, 3 Juli 2017
Salam,
Divisi Informasi