Denpasar (Bisnis Bali) – Pengiriman/logistik barang ekspor dari Bali, selama ini lebih banyak melalui Pelabuhan Benoa. Wakil Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI)/ILFA Bali, AA Bayu Joni, Jumat (1/12) mengatakan, jalur Surabaya menjadi salah satu alternatif pengiriman barang ekspor dari Bali ketika kapal penggangkut peti kemas atau kontainer di Pelabuhan Benoa mengalami keterlambatan kedatangan.
Ia mengungkapkan, banyaknya produk ekspor dari Bali antara lain diakibatkan permasalahan masih tingginya biaya pengiriman (logistik) dan keterlambatan waktu pengiriman.
Keterlambatan pengiriman barang ekspor ini diupayakan dicarikan jalur alternatif.
Ia menjelaskan, kalau kapal pengangkut peti kemas kemungkinan akan terlambat datang, anggota ALFI akan mengupayakan pengiriman barang ekspor di Bali melalui jalur darat. Ini menggunakan pengangkutan truk guna mengejar jadwal pemberangkatan kapal peti kemas melalui Surabaya.
Dipaparkannya, karena menggunakan jalur darat, tentunya pemasukan barang ke kontainer dilakukan di Surabaya. Secara teknis, barang -barang ekspor menempuh jalur darat melalui Pelabuhan Gilimanuk menuju ke Surabaya. Barang ekspor dari Bali diangkut selanjutnya pasokan barang ekspor ke kontainer sepenuhnya dilakukan di Surabaya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi