Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia fokus memperkuat digitalisasi logistik sebagai salah satu rencana strategis menekan inefisiensi logistik dalam pembentukan Badan Logistik dan Rantai Pasok.
Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengatakan saat ini logistik antar pulau di Indonesia menghadapi masalah biaya logistik dan lamanya waktu pengiriman. Hampir 25 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dihabiskan oleh sektor logistik dikarenakan masalah infrastruktur dan inefisiensi.
“Semoga dengan adanya Badan Logistik ini dapat berperan maksimal mendorong percepatan pemulihan ekonomi dengan distribusi logistik yang terarah dengan mengimplementasikan konsep hijau,” ujarnya, Rabu (24/11/2021).
Dia mencontohkan biaya pengiriman kapal kargo dari Jakarta ke Surabaya lebih mahal dibandingkan dengan Bangkok-Jakarta. Inefisiensi terjadi karena bottleneck dan sedikitnya rute langsung distribusi perdagangan laut.
Arsjad menjelaskan saat ini setidaknya sekitar 30 persen lalu lintas kargo Indonesia harus melalui Jakarta International Container Terminal (JICT). Peningkatan logistik membutuhkan perubahan dan peningkatan transparansi antar industri pelabuhan, perkapalan dan pendukungnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20211124/98/1469817/kadin-bentuk-badan-logistik-intip-rencana-strategisnya
Salam,
Divisi Informasi