Jakarta-Kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, masih kalah jauh dari Pelabuhan Singapura. Total kapasitas terminal kontainer Pelabuhan Tanjung Priok ditargetkan sebanyak 11,5 juta twenty-foot equivalent units (TEUs) per tahun setelah pembangunan Terminal Kalibaru selesai seluruhnya. Sementara itu, data Supply Chain Indonesia (SCI) menyebutkan, tahun 2015, Pelabuhan Singapura menangani lebih dari 30,6 juta TEUs kontainer, 30 juta ton kargo konvensional, 200 ribu ton minyak bumi, dan 15 juta ton kargo curah nonmigas.
“Bahkan, Pelabuhan Singapura tersebut dirancang menjadi pelabuhan kontainer terbesar di dunia dengan kapasitas 65 juta TEUs per tahun,” kata Chairman Supply Chain Indonesia Setijadi dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (13/9).
Setijadi berharap pengoperasian Terminal Petikemas Kalibaru atau New Priok Container Terminal (NPCT) I makin mendorong pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok menjadi pelabuhan kelas dunia (world class port) dan pelabuhan hub (hub port) untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap Pelabuhan Singapura.
Lebih jauh, kata Setijadi, peningkatan kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok harus diikuti dengan peningkatan produktivitas dan kinerja pelabuhan. Penambahan fasilitas fisik harus diikuti dengan peningkatan profesionalisme manajemen, operasional, dan standardisasi kepelabuhanan. Selain itu perlu dilakukan kerja sama, sinergi, dan koordinasi yang baik dengan semua instansi di pelabuhan, termasuk koordinasi yang erat dengan otoritas pelabuhan (OP).
“Hubungan dengan para pengguna yang selama ini bersifat transaksional juga harus berubah menjadi transformasional dengan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas publik, termasuk dalam penetapan tarif layanan kepelabuhanan. Peningkatan pelayanan bagi para pengguna dapat dilakukan dengan membangun sistem pelayanan terpadu,” papar dia.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi.
Divisi Informasi.