MANADOPOSTONLINE.COM—- Banyaknya penerbangan langsung yang dibuka oleh beberapa maskapai tidak lantas membuat arus lalu lintas kargo di Bandara Internasional Sam Ratulangi (Samrat) Manado capai target. Bahkan dari kapasitas 135 Ton per hari angkutan kargo di Bandara Samrat hanya 40 Ton per hari. Artinya ada 95 Ton kapasitas yang terbuang begitu saja.
Hal ini dibeberkan Senior Manager Operational and Service Bandara Internasional Samrat Manado, Yusman, saat menghadiri diskusi terbuka Peluang dan Ancaman Kaltim Ibu Kota RI yang diinisiasi oleh Manado Post, Senin lalu.
Padahal, lanjutnya, terminal Kargo di Bandara Samrat semakin baik. “Memang jauh dari taget. Rata-rata per hari hanya 40 Ton. Padahal kapasitasnya 135 Ton,” sebutnya.
Yusman pun membeberkan alasan mengapa banyak pengusaha yang enggan menggunakan jasa kargo untuk pengangkutan barang, khususnya pengiriman ikan. Menurutnya, banyak barang-barang yang tidak langsung sampai ke negara tujuan karena masih disinggahkan ke Surabaya atau Jakarta.
Sehingga saat sampai di negara tujuan, barang tersebut ditolak karena hasilnya sudah rusak. “Kebanyakan kargo itu tidak langsung sampai ke tujuan. Masih singga di beberapa tempat. Saya pikir ini hanya persoalan regulasi saja,” jelasnya.
Dia pun memastikan Badara Internasional Samrat Manado sudah memepersiapkan pembangunan run way yang baru. “Akhir 2020 dipastikan selesai. Khusus terminal kargo pun akan diperluas 200 persen dari sekarang,” Dia memastikan.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://manadopostonline.com/read/2019/09/04/Kargo-Bandara-Samrat-Minim-Yusman-Jauh-Dari-Target/60713/1
Salam,
Divisi Informasi